Kata-kata Motivasi untuk Diri Sendiri
rABU, 4 SEPTEMBER 2019
LISANMOTIVATION.BLOGSPOT.COM
LISANMOTIVATION.BLOGSPOT.COM
Kutipan-kutipan penyemangat agar harimu lebih bermakna!
Dalam hidup, adakalanya kita merasa jenuh dan kehilangan arah. Hari-hari yang dulu diwarnai semangat berubah menjadi segelap langit musim hujan. Masalah silih berganti tanpa solusi jelas. Padahal, kita merasa sudah kehabisan napas untuk mampu berkutat di dalamnya.
Pada masa-masa kelam seperti ini, kita sering kali lupa terhadap niat dan tujuan awal kita melakukan semua itu. Kita tidak menyadari betapa mulia niat dan tujuan tersebut hingga mampu membuat kita berjuang sampai titik ini.
Demi orang tersayang.
Demi kehidupan yang lebih sejahtera.
Serta, demi diri yang lebih baik.
Oleh karena itu, penting untuk jeda sejenak dan mengingat kembali apa saja kata-kata motivasi untuk diri sendiri yang pernah kita lisankan dalam kalbu.
Jadikan itu lilin yang kembali menerangi jalan dan perjuangan kita demi tercapainya angan dan harapan.
Katakan pada diri, bahwa kita akan mengumpulkan kembali sisa tenaga dan asa.
Bahwa kita tidak akan berhenti.
Tentang kehidupan
“Ujian kehidupan selalu menyodorkan dua pilihan kepada kita: tumbuh atau layu.”
Ujian hadir untuk menjadikan kita sosok yang lebih baik. Namun, butuh proses dan kedewasaan untuk mampu memetik hikmah tersebut.
Seberat apa pun ujian, ingatlah bahwa hasil akhirnya tergantung pada pilihan kita; apakah kita akan belajar dan tumbuh menjadi sosok yang lebih baik, atau mendendam dan akhirnya semakin tenggelam dalam kondisi tidak baik.
Tentang sahabat
“Bukan teman sejati jika masih doyan menggoreng drama.”
Masalah selalu hadir seiring dengan semakin seringnya kita berinteraksi dengan seseorang. Jadi, wajar jika terjadi salah paham dan perbedaan pendapat antar teman.
Teman terbaik muncul saat ia fokus untuk menyelesaikan masalah dan menjaga persahabatan, bukan mereka yang malah membesar-besarkan masalah.
Tentang keluarga
“Keluarga adalah tempat kita belajar kasih sayang, kejujuran, memaafkan, tertawa bersama, saling menghargai, atau sebaliknya.”
Seluruh nilai dan kebiasaan dalam keluarga tercetak di dalam diri kita. Di alam bawah sadar kita.
Di dalam keluargalah seseorang pertama kali belajar cara mencintai dan bagaimana bersikap baik terhadap sesama—dengan syarat, jika keluarga tersebut memiliki nilai dan kebiasaan yang baik juga.
Tentang kesuksesan
“Sukses dimulai dari cara berpikir, dituangkan dalam aksi nyata sehari-hari.”
Kita kerap menganggap sukses sebagai tujuan semata. Padahal, sejatinya sukses merupakan perjalanan.
Sebuah proses.
Kesuksesan sejati terbentuk dari bagaimana kita belajar dan berkembang, bagaimana kita bersikap sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan.
Sukses tidak terjadi dalam semalam, begitu juga dengan kegagalan.
Tentang cinta
“Cinta sejati mendamaikan jiwa, menyalakan semangat di hati, dan membuat kita ingin jadi lebih baik lagi.”
Cinta kerap dicampur-aduk dengan hasrat dan nafsu. Maknanya pun sering kali direduksi menjadi sangat sempit, yakni saling suka dan saling puji saat situasi menyenangkan.
Cinta justru wujud yang tidak egois dan memberi ruang bagi hati nurani untuk melakukan yang benar. Saat kita merasakan cinta yang sesungguhnya, hati pun merasa damai sekaligus bersemangat.
Tentang penerimaan
“Langkah pertama menyayangi diri adalah berdamai dengan kesalahan-kesalahan di masa lalu.”
Self-love means self-acceptance.
Menerima diri tanpa syarat merupakan penggerak utama proses pendewasaan diri.
Tanpa mencintai diri dengan tulus, kita takkan mampu melihat kebaikan-kebaikan di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar